Sabtu, 28 Februari 2015

PRAKTEK PEMERIKSAAN EKG (ELEKTRO KARDIO GRAM)



PRAKTEK PEMERIKSAAN EKG (ELEKTRO KARDIO GRAM)



A. Tujuan pemeriksaan EKG :

  • ·        Untuk mengetahui adanya kelainanan irama jantung
  • ·        Untuk mengetahui adanya pembesaran jantung
  • ·        Untuk mengetahui adanyan gangguan elektrolit
  • ·        Untuk mengetahui adanyan infark dan iskmeik jantung

B. Persiapan alat-alat EKG :

  • ·        Mesin yang dilengkapi dengan 3 kabel :
  • a.       1 Kabel untuk listrik (power)
  • b.      1 kabel untuk bumi (ground) 
  • c.       1 kabel untuk pasien yang terdiri dari 10 cabang dan diberi tanda
  • ·        4 buah elektrode extremitas dan manset
  • ·        6 buah elektrode dada dengan balon penghisap
  • ·        Jelly elektrode / kapas alkhol
  • ·        Kertas EKG (telah siap pada alat EKG)
  • ·        Kertas tissue

C. Persiapan pasien :

  • ·        Pasien diberitahu tentang tujuan perekaman EKG
  • ·        Cuci tangan dan pasang handscoon
  • ·        Pakaian pasien dibuka dan dibaringkan terlentang dalam keadaaan tentang selama perekaman
  • ·        Sebelum pemasangan elektode bersihkan kulit pasie disekitar pemasangan manset, beri jelly / alkohol kemudian dihubungkan kabel elektrode dengan pasien.
  • ·        Elektode ekstremitas atas pada pergelangan tangan kanan dan kiri searah dengan tealapak tangan
  • ·        Pada ektremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam

  • ·        Kemudian kabel – kabel dihubungkan :

a.       Merah (RA/R) dibagian kanan
b.      Kuning (LA/L) dibagian kiri
c.       Hijau (LA/L) dibagian kiri
d.      Hitam (RA/R) dibagian kanan

  • ·        Kemudian pemasangan elektode dibagian dada letaknya :

a.       V1 : Sela iga ke 4 garis sternal kanan
b.      V2 : Sela Iga ke 4 garis sternal kiri
c.       V3 : Terletak diantara V2 dan V4
d.      V4 : Ruang sela iga ke 5 pada garis tengah klavikula kiri dibawah mamae
e.       V5 : Ruang garis depan aksila sejajar dengan V4
f.        V6 : Garis tengah aksila sejajar dengan V4

  • ·        Kemudian rekam dengan alat EKG
  • ·        Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan
  • ·        Periksan kembali standarisasi ekg antara lain :

a.       Kalibrasi 1 mv ( 10 mm )
b.      Kecepatan 25 mm/det

  • ·        Setelah itu lakukan kalibrasi dengan menekan tombol run/start dan setealh jertas bergerak, tombol kalibrasi ditekan 2-3 kqli berturut-turut dan periksa apakah 10 mm
  • ·        Dengan memindahkan lead selektor kemudian dibuat pencatatan EKG  secara berturut-turut yaitu : lead I.II.III,AVR,AVL,AVF,V1,V2,V3,V4,V5,V6
  • ·        Setelah pencatatan tutup kembali dengan kalibrasi seperti semula sebanyak 2-3 kali setelah itu matikan mesin EKG
  • ·        Rapikan pasien dan alat-alat

  • ·        Catat dipinggir kiri atas ekg :

a.       Nama pasien
b.      JK/umur
c.       Tanggal pd kiri bawah
d.      Jam
e.       Dokter yang merawat
f.        Perawat yang membuat perekaman ekg

  • ·        Dibawah tiap lead diberi tanda lead berapa.



                                                       ENJOY THIS BLOG ^^

PEMERIKSAAN UJI FRAFILITAS KAPILER/RUMPLE LEED



PEMERIKSAAN UJI FRAFILITAS KAPILER/RUMPLE LEED

Pengertian rumple leed Adalah suatu pemeriksaan untuk mengetahui pasien itu terkena DBD / pendarahan lainya
Tujuan :

  • ·         Untuk mengetahui apa ada peningkatan trombosit karena adanya penyakit DBD
  • ·         Untuk menguji ketahanan kapiler darah dengan pembendungan ( keadaan darah kapiler fragile)

Alat – alat :

  • ·         Stetoskop
  • ·         Tensi meter air raksa / spimometer
  • ·         Waktu/jam
  • ·         Alat tulis

Prosedur kerja :

  • ·         Persiapkan pasien
  • ·         Atur posisi bisa berbaring / miring
  • ·         Perkenalan – ucap salam

  • ·         Informed consent
  • ·         Cek tekanana darah pasien telebih dahulu karena melakukan tindakan ini harus tahu dulu TD pasien
  • ·         Kemudian catat berapa TD pasien kemudian ditambah TD pasien sistole dan diastole kemudian dibagi dua
  • ·         Setelah mengetahui hasilnya kemudian tensi kembali dan tahan tensi sesuai dengan jumlah TD pasien tadi dan tahan +10menit (5-10)
  • ·         Kemudian apabila ada petelcie ±10 Positif DBD
  • ·         Kemudian lakukan dokumentasi (nam pasien,perawat, respon pasien, waktu & tanggal , jk, umur dan hari )



PEMASANGAN DAN UP / PELEPASAN IVFD ( INTRA VENNES FLUID DRIP )

PEMASANGAN DAN UP / PELEPASAN IVFD ( INTRA VENNES FLUID DRIP )

Pengertian IVFD adalah memasukakn cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah banyak dan dalam waktu tertentu dengan menggunakan infus set
Tempat pemasangan : vena – vena yang lurus pada daerah lengan : vena metacarpal ( daerah punggung tangan ) , vena radialis ( pergelangan tangan ) , vena basilica ( pergelangan tangan dalam ) , vena sepalica ( pergelangan tangan diluar ) bisa juga daerah vena umblicius, vena frontalis dan temporalis (pada bayi dan anak ) , vena spahenous , dorsalis pedis .
Cairan – cairan infus yang digunakan : cairan isotonik RL (Ringer lakttat), Nacl , cairan hipertonik D5 sama D10 (Dekstrosa) , cairan hipotonik : plasma , serum
Tujuan :

  • ·        Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
  • ·        Untuk memasukan obat melalui intravena
  • ·        Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit
Indikasi :

  • ·        Untuk pasien dehidrasi
  • ·        Untuk pasien GE ( Gastroenteritis )
  • ·        Untuk pasien intoxitas berat
  • ·        Untuk pasie shock hypovolemik
  • ·        Untuk pasien pre dan pasca bedah ( operasi )
Kontra indikasi

  • ·        Emboli udara ( masuknya gelembung udara pada pembulu udara )
  • ·        Timbulnya reaksi alergi
  • ·        Edema hematom
  • ·        Edema paru ( kelebihan cairan didaerah paru-paru )
  • ·        Infeksi
Persiapan alat

  • ·        Standar infus
  • ·        Infus set : (macroset,microset,bloodset)
  • ·        Cairan seseuai kebutuhan (RL,NaCL,D5)
  • ·        Abocath (24: Bayi. 22: anak 20-18: dewasa)
  • ·        Zeel (pengalas,perlap)
  • ·        Tourniquet/pembendung
  • ·        Kapas alcohol 70%
  • ·        Plester dan gunting perban
  • ·        Kassa steril
  • ·        Bengkok / nierbeken
  • ·        Jam tangan
  • ·        Alat untuk dokumentasi
  • ·        Sarung tangan / handscoon
  • ·        Baki instrument
  • ·        Kom kecil

A.     Prosedur pemasangan :

  • ·        Cuci tangan
  • ·        Informed consent
  • ·        Pasangkan handscoon
  • ·        Dekatkan alat
  • ·        Pasang sampiran bila perlu
  • ·        Atur posisi pasien
  • ·        Buka kemasan infus set
  • ·        Pastikan roller clamp nya sudah tertutup
  • ·        Kemudian alirkan cairan infus dengan jentikan jari terlebih dahulu , kemudian buka roller clamp lalu alirkan cairan infus infus nya jangan sampai ada emboli udara
  • ·        Letakan zeel dibawa tangan pasien jika pemasangan dilakukan dibagian daerah tangan
  • ·        Dekatkan semua alat
  • ·        Bendung tourniquet dan juga suruh pasien untuk mengepal tangan nya
  • ·        Ri bagian daerah veba yang tidak bercabang
  • ·        Jika sudah dipastikan vena mana yang akan ditusuk disinfeksi dengan kapas alcohol 70%
  • ·        Ambil abocath dan tusuk dengan 300 – 450  sambil tangan pasien disuruh genggam
  • ·        Tusuk dengan kemiringna 3600 kemudian turunnkan secara mendatar dan telusuri apabila ada darah lepaskan jarum bagian dalam yang diabocath kemudian sambungkan dengan selang selang infus set
  • ·        Kemudian lakukan fiksasi bentuk piita dengan menggunakan plester dan kassa
  • ·        Kemudian atur GTT dengan menggunakan jam sesuai dengan dosis yang diberikan
  • ·        Evaluasi respon pasien
  • ·        Bereskan alat – alat
  • ·        Lepaskan handscoon dan cuci tangan
  • ·        Dokumentasi : Kemudian catat nama pasien, nama perawat berapa GTT diberikan, waktu, jumlah cairan dan tanda-tanda infeksi seperti: lubor,kalor,tumor,dolor,fungsiolosa
B.     Proses Pelepasan / UP infus

Persiapan alat alat

  • ·        Nierbeken / bengkok
  • ·        Kapas alcohol 70%
  • ·        Kasa
  • ·        Plester
  • ·        Handscoon
  • ·        Baki instrument
  • ·        Gunting perban
  • ·        Kom kecil
  • ·        Zeel
Prosedur pelepasan / UP infus

  • ·        Informed consent
  • ·        Dekatkan alat-alatnya
  • ·        Pasang sampiram bila perlu
  • ·        Cuci tangan
  • ·        Pasang handscoon
  • ·        Letakan zeel dibawah tangan pasien agar tidak kotor apabila ada darah yang keluar
  • ·        Roller clamp nya harus tertutup terlebih dahulu untuk supaya aliran cairan infus nya berhenti
  • ·        Kemudian beri kapas alcohol dibagian plester infus pasien supaya apabila plester pasien nya dilepas pasien tidak merasakan kesakitan.
  • ·        Setelah plester diselang infus nya lepas semua tarik jarum abocatnya yang ditangan pasien secara perlahan .
  • ·        Kemudian selang  infusnya masukan kedalam nirbeken
  • ·        Kemudian deep bagian yang ditusuk tadi dengan kapas alcohol suoaya darahnya tidak keluar kemana-mana
  • ·        Ambil kasa steril kemudian fiksasi bagian tusukan tadi dengan menggunakan plester yang sudah dipotong dan dipersiapkan terlebih dahulu.
  • ·        Setelah selesai evaluasi respon pasien
  • ·        Rapikan semua alat
  • ·        Lepas handscoon dan cuci tangan.
                                                         
                                                      SEMOGA BERMANFAAT